H.DANTO BIN H.AMIN

H.DANTO BIN H.AMIN adalah Caleg DAPIL 1 Kabupaten Bekasi.Berjuang dan bernaung di Bendera Partai GERINDRA.Partai berlambang burung Garuda.

H.DANTO BIN H.AMIN

H.DANTO BIN H.AMIN adalah Caleg DAPIL 1 Kabupaten Bekasi. Dapil 1 Kab.Bekasi meliputi 6 Kecamatan ( Cikarang selatan, Cikarang pusat, Cibarusah, Bojongmangu,Serang Baru dan Setu )

H.DANTO BIN H.AMIN

H.DANTO BIN H.AMIN adalah Caleg DAPIL 1 Kabupaten Bekasi.Salah Satu Putra Terbaik Cikarang Berjuang untuk Rakyat Kabupaten Bekasi

H.DANTO BIN H.AMIN

H.DANTO BIN H.AMIN adalah Caleg DAPIL 1 Kabupaten Bekasi.Mohon Doa dan Dukungannya untuk Memajukan Kabupaten Bekasi

H.DANTO BIN H.AMIN

H.DANTO BIN H.AMIN adalah Caleg DAPIL 1 Kabupaten Bekasi.Tidak hanya berjuang untuk Cikarang, namun untuk Seluruh Rakyat Kabupaten Bekasi

Selasa, 23 Juli 2013

Bakal Caleg Partai Gerindra Protes

Metrotvnews.com, Purwakarta: Proses rekrutmen caleg di Partai Gerindra di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, dinilai tidak transparan dan terjadinya praktik kotor yang dilakukan pihak DPC Gerindra Purwakarta dan DPD Gerindra Jawa Barat.

Sejumlah calon anggota legislatif (caleg) DPRD Purwakarta yang mencalonkan diri dari Partai Gerindra menuding pihak DPC dan DPD tidak transparan dalam seleksi caleg dan adanya permintaan sejumlah uang yang mencapai puluhan juta rupiah.

Salah satu bakal caleg DPRD dari Partai Gerindra, Rudi, kepada Media Indonesia di Purwakarta, Selasa (23/4), mengungkapkan, dalam proses rekrutmen telah dimintai Rp25 juta hanya untuk masuk daftar calon sementara (DCS), dan setiap calon juga harus memiliki uang di rekening sebesar Rp500 juta.

"Permintaan uang tersebut dikatakan langsung oleh pengurus DPC yang juga panitia seleksi. Katanya sih uang tersebut kesepakatan dari DPD Gerindra Jabar,"kata Rudi.

Pernyataan yang sama juga di ungkapkan Ryan Andriana. "Proses rekrutmen tidak transparan, banyak caleg yang ternyata titipan dari pihak lain. Sementara yang dari kader sendiri banyak yang dibuang," tegas Ryan.

DPD Partai Gerindra Jawa Barat membantah menginstruksikan pada DPC untuk memungut biaya kepada caleg. Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jabar Sunarta menjelaskan, tidak pernah menginstruksikan mengambil pungutan dari caleg.

"Tidak ada imbauan. Apalagi instruksi untuk memungut biaya pada para caleg di setiap kota dan kabupaten," kilah Sunarta.

Sunarta menambahkan, kalau ada caleg dari Partai Gerindra yang mengeluarkan biaya untuk promosi dan sosialisasi, itu adalah hal yang biasa, dan tidak perlu dipermasalahkan. (Reza Sunarya)


Editor: Henri Salomo Siagian
http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/04/23/6/148821/Bakal-Caleg-Partai-Gerindra-Protes-Dipungut-Rp25-Juta

Senin, 22 Juli 2013

Daftar Calon Legeslatif DPR RI Dapil 9 Jawa Tengah

BERITASEPUTARTEGAL.COM, Kota Tegal. Jarang-jarang  orang Jakarta Bogor, Bekasi Dan Tanggerang Serta Depok  (Jabotdetabek) peduli dengan Tegal dan Brebes.

Tapi tidak kali ini, dalam pemilihan umum legeslatif  2014 yang akan datang Lihatlah Daftar Calon legeslatig (caleg) Sementara  (DCS) DPR RI  Dapil 9 (Sembilan)  Jawa Tengah yang mencakup Kabupaten Tegal, Kota Tegal dan kabupaten Brebes yang diumumkan  tanggal 13 Juni 2013 lalu.

Mengejutkan! Bagaimana tidak?  Mayoritas dari mereka tidak berdomisili di sini. Kebanyakan dari mereka, para caleg  DPR RI Dapil Jateng 9 ternyata berdomisili jauh dari konstituen mereka . Para caleg DPR RI ini yang diprediksi akan mewakili , Kota Tegal, Kab. Tegal dan Kab. Brebes berdomisili di daerah Jakarta dan sekitarnya, atau yang sering disebut Jabodetabek.

Tiga caleg teratas DPR RI Dapil jateng 9 dari Partai Nasdem yaitu dr. Orie Andari Sutadji, MBA, Tyas Yekti Mintarsih, SH dan Drs. Kasmuri  hanya caleg nomor urut tiga saja yang berdomisli di sini, yaitu Kabupaten Tegal. Dua caleg Partai nasdem teratas justru dari  Depok dan  Surakarta .

Hal yang sama juga caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) , yaitu Bachrudin Nasori, S.si, MM, Nur Nadlifah dan  H. Agus Salim tak satupun yang tinggal berdomisili di Dapil ini. Ketiga-tiganya berdomisili di Jakarta Selatan. 

Caleg Partai Keadilan Sejahtera pun  setali tiga uang, dua caleg teratasnya berasal dari luar Dapil Jateng 9 DPR RI ini, yaitu Drs Abdul Fikri MM dari Semarang dan H. Rohmani, S.Pd, MA dari Jakarta Timur, hanya nomor urut 3 Yeni Priatna Sar yang tinggal dan berdomisili di Tegal.

Bagaimana dengan caleg dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan  (PDIP)? Caleg dari PDIP nomor urut 1 sampai 3 tak satupun yang berdomisili di Dapil DPR RI Jateng 9 ini. M Prakosa berdomisili di Bogor, Dewi Aryani berdomisili di Tanggerang, Muhammad Yamin berdomisili di Slemen Yogyakarta.

Dari Partai Golkar juga serupa, tiga caleg nomor urut teratas Dua tinggal dan berdomisili di luar Dapl Jateng 9 DPR RI ini , yaitu Kp.Ricky Rachmadi Kusumonagoro di Tanggerang Selatan,  Nur Aini, S.H di Tanggerang Selatan, dan hanya , H.M. Nasrudin,SH  yang tinggal dan berdomisili di Brebes .

Caleg Partai Gerindra juga sama saja, tiga caleg nomor urut 1-3 tidak ada yang tinggal dan berdomisili di Dapilnya, semuanya ada diluar Dapil yaitu Mohamad Hekal, MBA,Jakarta selatan, Aan Rusdianto di Depok dan TRI Wartiningsih di Bekasi. 

Partai Demokrat juga semua caleg yang ditempatkan di nomor-nomor urut  atas 1-3 semuanya berdomisili di luar dapil. Sukawi Sutarip berdomisili di Semarang, H. Mehbob, SH, MH, CN di Jakarta Pusat, dan Nafisatul Khoiriyah berdomisili di Jakarta Utara bahkan semua caleg Partai Demokrat Dapil 9 Jateng DPR ini tak satupun yang berdomisili di Tegal, Kab Tegal atau di Brebes.  Hal yang sama juga dilakukan  Partai Amanat Nasional  yang menempatkan caleg nomor urut 1-3 berdomisili di luar Dapil, kecuali caleg nomor urut 3 , Tyas Vika Widyastuti, SH, yang berdomisili di Tegal.

 Sementara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga sama dengan dengan PAN yang menyisakan satu caleg di nomor 3 Hj. Aqielatul Munawaroh, M.Pd, yang berdomisili di Brebes, sedangkan dua caleg utamanya yaitu . Drs. H. Zainut Tauhid SaĆ”d, 2. Drs. H. Muzayyin Mahbub,  masing-masing berdomisili di Jakarta Selatan . Partai Hanura, setali tiga uang dengan PAN dan PPP, yang juga hanya satu caleg nomor urut 2  Wasis Surono, SH, yang berdomisili di Tegal, dua nomor urut utama 1 dan 3 di tempati caleg yang berdomisili di luar Dapil yaitu .  Kusnandar SE. MH, 2.  3dan  HJ. Sulwasiyah yang berdomisili di Jakarta Timur.

Partai Bulan Bintang (PBB) semua caleg nomor utama 1-3 domisilinya di luar Dapil. Mereka adalah Edi Prasetio di Jakarta Pusat, Priya Sambadha AA di Jakarta Timur dan HJ. Ummi Salamah berdomisili di Pati.

Partai Keadilan danPersatuan Indonesia (PKPI)  semua caleg utamanya yang bernomor urut 1-3 berdomisili diluar Dapil, mereka semuanya berdomisili di Jakarta dan Bekasi yaitu  Darmawan Edi, 2.Mukhlasin, SE. AK, 3. Meidiana Fauzia Datu.

Dari data tempat tinggal dan domisili caleg utama yang diprediksikan jadi wakil kita, mayoritas berdomisili di luar Dapil Jateng 9 DPR RI. Kebanyak para caleg itu berdomisili di Jabodetabek. 

Ulasan ini tanpa mengurangi kemungkinan peluang besar  terpilih jadi wakil kita dari nomor urut di luar nomor urut  1-3. Karena di beberapa partai persaingan sangat ketat, bukan hanya di antara nomor urut utama 1-3, tapi juga nomor urut bawah.

Sebut saja di PAN misalnya. Teguh Juwarno yang nomor urut 1 dan merupakan petahana, akan bersaing bukan dengan nomor urut 2-3, tapi nomor urut 5, Abdullah Sungkar , politisi lokal yang kredibel dan popular dengan idealisme politik bersihnya. Karena itu, Abdullah Sungkar bakal lebih diterima massa PAN sebab mereka lebih mengenalnya dan Abdullah S lebih dekat dengan konstituennya.  Peta seperti di PAN  yang dihadapi Teguh Juwarno, begitu nyata terjadi di Golkar pada pileg 2009. Meski hanya nomor urut 2, tapi H.M. Nasrudin,SH  yang berdomisili di Brebes begitu gampang diterima massa Golkar daripada .Ricky Rachmadi Kusumonagoro yang tinggal jauh  di Tanggerang Selatan  sana.

Soal Domisili ini bukan saja penting untuk kedekatan antara rakyat dengan caleg nya secara geografis , sehingga akan meningkatkan intensitas ketemunya. Masalah ini bisa diatasi  secara efektif dengan kerap dan sering menemui konstituen, tapi perlu biaya dan ongkos yang tidak kecil.  Belum lagi, masalah pemahaman budaya ( hidup ) yang tidak bisa selesai hanya dengan berkunjung atau menemui sekali-kali atau memasang spanduk perkenalan diri .
 Sumber : http://beritaseputartegal.com/berita-303-orang-jabotabek--rebutan-jadi-wakil-dapil-tegalbrebes-dpri-ri-.html