H.DANTO BIN H.AMIN

H.DANTO BIN H.AMIN adalah Caleg DAPIL 1 Kabupaten Bekasi.Berjuang dan bernaung di Bendera Partai GERINDRA.Partai berlambang burung Garuda.

H.DANTO BIN H.AMIN

H.DANTO BIN H.AMIN adalah Caleg DAPIL 1 Kabupaten Bekasi. Dapil 1 Kab.Bekasi meliputi 6 Kecamatan ( Cikarang selatan, Cikarang pusat, Cibarusah, Bojongmangu,Serang Baru dan Setu )

H.DANTO BIN H.AMIN

H.DANTO BIN H.AMIN adalah Caleg DAPIL 1 Kabupaten Bekasi.Salah Satu Putra Terbaik Cikarang Berjuang untuk Rakyat Kabupaten Bekasi

H.DANTO BIN H.AMIN

H.DANTO BIN H.AMIN adalah Caleg DAPIL 1 Kabupaten Bekasi.Mohon Doa dan Dukungannya untuk Memajukan Kabupaten Bekasi

H.DANTO BIN H.AMIN

H.DANTO BIN H.AMIN adalah Caleg DAPIL 1 Kabupaten Bekasi.Tidak hanya berjuang untuk Cikarang, namun untuk Seluruh Rakyat Kabupaten Bekasi

Selasa, 23 Juli 2013

Akhirnya H BN Holik Qodratullah, SE Ke Gerindra

CIKARANG PUSAT (koransidak.co) - Sekretaris Komisi D DPRD ini juga tergolong agak misterius. Ketika ditanya usianya saja, ia hanya menyebut sudah berkepala empat. Namun, laki-laki asli kelahiran Serang, Kabupaten Bekasi tersebut mengemukakan pernah menjadi Kepala Desa Ciantra, Kecamatan Lemah Abang (kini Cikarang Selatan-red).

 Dan ketika pertanyaan mulai mengarah pada kiprahnya di organisasi, khususnya sebagai kader Partai Karya Perjuangan (Pakar Pangan) yang militan, Holik Qodratullah yang bertubuh kecil namun sangat santun ini, selalu ingin mengambil inisiatif pembicaraan. Laki-laki begini, memang tipe politikus dengan visi ke depan yang luas.

 Menurut dia,  untuk menjadi kader yang kelak ingin besar di organisasi, diriya menekankan, generasi muda tidak harus lahir dari bokor emas yang penuh kemanjaan dan ditimang seribu sayang. “Ia, bisa saja lahir dengan balutan kegigihan, seperti yang saya alami dimasa kecil,” papar Holik di rumahnya, Sabtu (6/4) lalu.

 Keinginannya terjun ke dunia politik, menurut Holik, bukan karena hobi, tapi ingin melakukan segalanya untuk memberi manfaat. Apa yang dilakukannya selama ini, tidak lain hanya untuk kepentingan masyarakat yang membesarkannya.

 Perkenalannya dengan dunia politik dimulai tahun 2008 bergabung dengan Pakar Pangan, partai besutan Jenderal (Purn) TNI M Yasin. Tak tanggung-tanggung, dirinya diberi kepercayaan menduduki posisi sebagai Ketua DPC Partai Karya Perjuangan Kabupaten Bekasi.

 Alasan dia terjun ke Pakar Pangan, karena dirinya menilai, Pakar Pangan tidak memayungi salah satu kelompok tertentu. “Karena azas yang digunakan Pakar Pangan yaitu Pancasila dan prinsipnya pluralis, komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” paparnya.

 Dikatakan, didikan yang diberikan orang tuanya yang asli Kabupaten Bekasi, lahir di Desa Ciantra, Cikarang Selatan, terhadap keutuhan NKRI, sangat melekat dalam diri dan jiwanya. Sehingga rasa kebangsaan dalam dirinya melekat begitu dalam.


Berangkat dari itu pula, pada pemilu 2009 H. BN. Holik Qodratullah dicalonkan sebagai anggota DPRD oleh Partai Karya Perjuangan dengan Nomor urut 1, untuk daerah pemilihan Kabupaten Bekasi 1, meliputi Kecamatan Cikarang Pusat, Cikarang Selatan, Serang Baru, Cibarusah, Bojongmangu, dan Setu.


 Melalui perjuangan keras, saat perhelatan Pemilu Legislatif 2009, Holik melenggang ke DPRD Kabupaten Bekasi dengan raihan 7400 lebih suara diantara 49 putra terbaik Kabupaten Bekasi yang dipilih rakyat sebagai anggota DPRD periode 2009-2014.
 “Gaya hidup mengalir begitu saja. Namun, kalau ada, sekecil apapun peluang, maka saya akan optimal mewujudkannya. Era reformasi 1998, mengubah arah hidup saya, kini konsentrasi saya menekuni dunia politik,” kata Holik Qodratullah dengan nada tulus.
 Pintu gerbang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang, bagi masyarakat awam, waktu satu tahun sangatlah panjang. Sebaliknya, untuk para partai politik waktu yang tersedia justru teramat singkat. Sebelum pintu benar-benar di buka, partai politik harus pintar-pintar mensiasati waktu yang mepet tersebut. “Ibarat menyambut perang ‘kurusetra’ masing-masing parpol mulai sibuk untuk berbenah, mulai dari bala tentara hingga ‘gizi’ disiapkan. Konsolidasi, begitu istilah populernya. Ini dilakukan parpol tak bernasib kalah sebelum berangkat ke medan pertempuran,” terangnya.
 Lantas, bagaimana dengan nasib Holik Qodratullah? Mengingat partai yang telah mengantarkan dirinya duduk di parlemen, tidak lolos seleksi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Besar kemungkinan, Pakar Pangan tidak bisa tampil pada Pemilu 2014 nanti.
 Bagi mantan Ketua Fraksi Bintang Nurani Perjuangan (F-BNP) DPRD Kabupaten Bekasi ini, tidak lolosnya Pakar Pangan menjadi peserta Pemilu 2014, ternyata bukan menjadi hambatan untuk tetap menekuni dunia politik. Nyatanya, tawaran untuk bergabung dengan partai lain mengalir deras.
 Namun hanya satu yang ia terima yaitu Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Tak tanggung-tanggung, Holik mendaftarkan diri menjadi calon legislatif (caleg) DPR RI untuk daerah pemilihan Jawa Barat VII, meliputi Kabupaten Bekasi, Karawang dan Purwakarta. “Saya siap hijrah ke Senayan,” tuturnya.

 Pengalaman Holik yang berhasil mengantarkan Pakar Pangan meraih dua kursi di DPRD Kabupaten Bekasi, membuat sosok politisi muda ini diperhitungkan. Baik kawan maupun lawan politiknya. Bukan hanya itu, Holik juga matang dalam organisasi, diantaranya pernah menjabat Kepala Badan Perwakilan Desa (BPD) Ciantra, Kepala Desa Ciantra dan Sekjen Ikapud.

 Sehingga wajar kalau sejumlah partai besar meminta Holik bergabung, sekaligus menjadi Bakal Calon legilatif (Bacaleg) untuk partai besar tersebut pada Pemilu 2014 mendatang.

 Namun ia telah memutuskan bahwa garis perjuangannya melalui Partai Gerindra. Alasan Holik bergabung dengan partai berlambang kepala garuda tersebut, karena Partai Gerindra memiliki visi dan misi sesuai dengan kehendak masyarakat, yaitu Nasionalis, Relegius dan mengusung ekonomi kerakyatan. Selain itu, Partai Gerindra memiliki figur pemimpin yang tepat untuk Indonesia ke depan, yakni Letnan Jenderal (Purn) TNI Prabowo Subianto.

 “Keputusan saya sudah bulat bergabung dengan partai besutan Prabowo Subianto. Garis perjuangan saya selanjutnya melalui Gerindra, partai yang mampu membawa perubahan dan mewujudkan masyarakat dan bangsa Indonesia yang adil makmur nan sejati serta dihargai bangsa-bangsa lain,” katanya, seraya menambahkan, ini merupakan momentum lompatan besar untuk hijrah ke Gedung DPR RI Senayan, Jakarta.

 Disinggung dukungan di daerah pemilihan Jawa Barat VII, Holik mengatakan, dukungan dari para ulama, tokoh masyarakat dan elemen masyarakat lain sudah sangat banyak. Begitu juga organisasi massa yang menjadi pendukung Partai Gerindra, seperti GARDA, TIDAR, GRIB dan PIRA, menyatakan siap mendukung dan memenangkan Holik menjadi anggota DPR RI.

 Besarnya dukungan warga dan kader Partai Gerindra di Kabupaten Bekasi, Karawang dan Purwakarta, menurut Holik Qodratullah, merupakan hasil investasi politik yang sangat besar dan cukup mahal bagi dirinya. Kendati demikian diakuinya, di wilayah dia bertarung ada basis masa partai lain. Kebetulan partai-partai besar itu tengah dilanda persoalan internal. Sementara aktivitas Partai Gerinda tidak pernah sepi. Ini juga tambah Holik, merupakan modal bagi peraihan suara Partai Gerindra dalam Pemilu 2014 nanti.

 Guna mendongkrak suara Partai Gerindra dan dukungan warga terhadap dirinya, Holik selalu meluangkan waktu disela-sela kesibukannya sebagai anggota Dewan untuk berkunjung, silaturrahmi ke lembaga pendidikan, temu kader hingga menggelar dialog dengan kader-kader muda Gerindra.

 Oleh karena itu, ayah tiga orang anak, yakni Salsya Tasyuah Azzahra, Tiara Hutri Kelilan dan Arkan Kasyafa Marmara ini menegaskan tidak akan berjuang sendiri saat perhelatan Pemilu Legislatif 2014 nanti. Ia akan bersinergi dengan para caleg lain, baik kabupaten maupun provinsi. Salah satunya dengan Syahrir, caleg provinsi yang saat ini menjabat Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Provinsi Jawa Barat.

 Diakui Holik, untuk merebut kemenangan menuju DPR RI tidak mudah dan perlu kerja keras. “Saya tidak akan mampu kalau bekerja sendiri. Oleh karena itu, saya memerlukan tim kampanye yang solid dengan menajemen yang baik. Untuk memperoleh kemenangan, secepatnya saya akan bentuk tim,” katanya. hmd

Sumber : http://www.koransidak.co/2013/04/h-bn-holik-qodratullah-se-hijrah-ke.html

Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Solo

Solopos.com, SOLO – Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) masih mempertimbangkan posisi Aris Nuryanto sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Solo. Hal ini menyusul penahanan Aris di Mapolrestabes Semarang atas dugaan kasus penggelapan uang senilai Rp9,7 miliar.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menuturkan penahanan Aris tak ada sangkut paut dengan Partai Gerindra.

“Ini sudah jelas persoalan tidak terkait jabatan sebagai Ketua DPC. Tetapi, karena menjadi aparat partai, kami akan meminta keterangan serta klarifikasi dengan pihak terkait. Kami akan merumuskan kira-kira langkah yang paling tepat untuk menyelesaikan kasus itu,” jelasnya saat menggelar jumpa pers di Hotel Ibis Solo, Senin (22/7/2013).

Muzani menuturkan posisi Aris sebagai Ketua DPC pascapenahanan bakal ditentukan setelah pihaknya melakukan klarifikasi.

“Tidak perlu waktu lama, satu-dua pekan ini sudah klir. Saya kira ada baiknya harus mendengar keterangan dari yang bersangkutan,” ucapnya.

Meski Ketua DPC Solo ditahan, Muzani menuturkan hal itu tak menghentikan roda partai. “Di Partai Gerindra itu berlaku kolektif kolegial. Jika ketua berhalangan, posisinya bisa digantikan wakil-wakilnya atau sekretaris. Jadi, roda partai berjalan terus. Proses pencalegan di Solo sudah selesai, proses DPC tidak terganggu,” urai dia.

Lebih lanjut, Muzani mengakui kasus yang menimpa Aris mencoreng nama Partai Gerindra. Namun, pihaknya berharap masyarakat bisa melihat persoalan tersebut secara proporsional. “Ini masalah persoal dan bisa menimpa siapa saja, termasuk di partai lain. Saat seseorang bergabung ke partai, secara umum kami tahu track record-nya. Tetapi, ada persoalan pribadi yang kami tidak tahu.”

Sementara itu, Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah (Jateng), Abdul Wachid, mengungkapkan pihaknya sudah menginstruksikan sayap partai yakni Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria) untuk menemui Aris di Mapolrestabes Semarang.

Wachid menjelaskan DPP dan DPD memiliki hak untuk mengganti posisi Aris.

“Kami punya hak mengganti. Hanya persoalan ini sejauh manah proses hukumnya dulu, sampai pada inkrahnya. Kalau memang melakukan tindakan hukum yang sifatnya penipuan dan merugikan partai, ya diganti,” ungkapnya.

Terkait latar belakang Aris, Wachid menjelaskan yang bersangkutan mengaku sebagai pengusaha hasil bumi dan hal tersebut sudah dicek oleh DPD. Aris sendiri menjabat sebagai Ketua DPC Solo sekitar 1,5 tahun ini.
http://presiden2014.com/news/index.php/ketua-gerindra-ditahan-pengurus-pertimbangkan-posisi-aris/