H.DANTO BIN H.AMIN

H.DANTO BIN H.AMIN adalah Caleg DAPIL 1 Kabupaten Bekasi.Berjuang dan bernaung di Bendera Partai GERINDRA.Partai berlambang burung Garuda.

H.DANTO BIN H.AMIN

H.DANTO BIN H.AMIN adalah Caleg DAPIL 1 Kabupaten Bekasi. Dapil 1 Kab.Bekasi meliputi 6 Kecamatan ( Cikarang selatan, Cikarang pusat, Cibarusah, Bojongmangu,Serang Baru dan Setu )

H.DANTO BIN H.AMIN

H.DANTO BIN H.AMIN adalah Caleg DAPIL 1 Kabupaten Bekasi.Salah Satu Putra Terbaik Cikarang Berjuang untuk Rakyat Kabupaten Bekasi

H.DANTO BIN H.AMIN

H.DANTO BIN H.AMIN adalah Caleg DAPIL 1 Kabupaten Bekasi.Mohon Doa dan Dukungannya untuk Memajukan Kabupaten Bekasi

H.DANTO BIN H.AMIN

H.DANTO BIN H.AMIN adalah Caleg DAPIL 1 Kabupaten Bekasi.Tidak hanya berjuang untuk Cikarang, namun untuk Seluruh Rakyat Kabupaten Bekasi

Tampilkan postingan dengan label Caleg. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Caleg. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 03 Agustus 2013

Buka Puasa Para Caleg

ULAMA Aceh Utara menepung tawari (peusijuek) calon anggota dewan Jumat malam, 2 Agustus 2013. Kegiatan tersebut berlangsung di Dayah Anak Yatim, Mambong, Kecamatan Nisam Aceh Utara.

Sedangkan peusijuek dilakukan oleh Abu Hasballah Keutapang.

Teungku Syam, Panglima Sagoe Bujang Salem, yang juga panitia pelaksana acara mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari buka puasa bersama dan peusijuek para caleg.

“Salah satu yang dipeusijuek adalah Amiruddin, mantan kombatan eks GAM Pasee yang maju ke DPR RI melalui Partai Gerindra Dapil Aceh dua. Tapi juga diusung oleh Partai Aceh,” kata dia.

Sedangkan calon lainnya berasal dari Partai Aceh. Mereka adalah Saifuddin Yunus (Pon Pang) yang maju ke DPR Aceh dari Kota Lhokseumawe.

Selain itu ada juga beberapa calon DPRK lainnya dari dapil satu, seperti Teungku Junaidi, Adnan, Anwar Sanusi, Marzuki M. Yakop dan Sufuanuddin.

Kata dia, selain Abu Hasballah Keutapang, hadir juga Abu Sanusi yang diundang khusus oleh panitia untuk memberikan tausiah kepada para tamu yang hadir.

Dalam ceramahnya, Abu mengatakan memperkuat hubungan silaturrahmi dalam segala hal.

See more at: http://atjehpost.com/read/2013/08/03/61575/0/1/Caleg-Gerindra-dipeusijuek-ulama-kharismatik-Aceh-Utara#sthash.HKEbRAKn.dpuf

Dana gotong royong Caleg Gerindra Rp 300 juta

SEMARANG, KOMPAS.com - Partai Gerakan Indonesia Raya mengenakan dana gotong royong sebagai kontribusi setiap calon legislatif sebesar lebih kurang Rp 300 juta. Dana itu akan digunakan untuk membiayai saksi dan atribut dalam Pemilu 2014.

"Biaya untuk Pemilu memang mahal, karena itu Gerindra meminta kontribusi dari masing-masing caleg, dana gotong royong, besarannya mungkin sekitar Rp 300 juta. Uang itu bukan untuk partai, tetapi dikembalikan untuk para caleg, untuk pembiayaan saksi dan atribut," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon di Universitas Wahid Hasyim Semarang, Jawa Tengah, Rabu (24/4).

Fadli menyebutkan, pihaknya tidak menginginkan dana parpol hanya didukung oleh satu atau segelintir orang, karena akan menimbulkan politik balas budi. Karena itu dibuatlah sistem gotong royong, yang selain diperuntukkan bagi pembiayaan saksi dan atribut, akan digunakan untuk subsidi silang.

"Misalnya ada orang yang memiliki kapasitas dan pengaruh besar, tetapi memiliki dana terbatas, bisa ada subsidi silang. Dana gotong royong itu merata. Kalau ada pengecualian, itu kebijakan parpol. Kami hanya ingin mereka (caleg) punya kontribusi, bukan hanya modal dengkul," tutur Fadli.

"Caleg kami berasal dari berbagai latar belakang. Antara pengurus, kader dan pihak luar, semua memiliki kesempatan yang sama. Bukan kami kekurangan kader, tetapi kami ingin parpol dapat diakses oleh publik," ujar Fadli.
http://nasional.kompas.com/read/2013/04/24/1708564/kontribusi.caleg.gerindra.rp.300.juta

Selasa, 23 Juli 2013

Caleg Daerah Pemilihan Jawa Barat 7

Beberapa Caleg yang terdaftar di Daerah Pemilihan Jawa Barat 7

1.Partai Nasional Demokrat

    Willy Aditya, S.FIL, MT
    DRS. H. M. Saleh Manaf
    Ayu Noerwulandari
    MOH. Haerul Amri
    Santo Sinambela
    Niru Anita Sinaga SH, MH
    DRS. Gugum Gumbira
    DRS. Yuyun Pirngadi, MM MSC
    HJ. Ellen Sukmawati, SH, MKN
    H. R. Aten Gumilar SE, MM

2.Partai Kebangkitan Bangsa

    Krisna Mukti
    Evi Fatimah
    Wari
    DR. Tubagus Ahmad Darojat
    Dra. Lilis Suaedah M.Ag
    Drs. H.M. Solihin
    Ardani Ahmad
    Ummu Solichach, S.Pd
    H.Jamaludin, S.Kp, M.Kep
    Ahmad Fuad Anwar

3.Partai Keadilan Sejahtera

    DR. H. Mardani, M.Eng
    DR. H Sa'duddin, MM
    Dra. Ani Rukmini, MI.Kom
    Eka Hardiana
    Fauziah, SH
    H.A Najiyulloh, LC
    Nur Iman Santoso, S.Si
    Nurjanah
    Ir. Iswan Abdullah, ME

4.Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

    Rieke Diah Pitaloka
    Daniel Lumban Tobing
    H. Rahadi Zakaria, S.IP, MH
    H.E.A. Darojat
    Deden Darmansah
    Khadijah Syahbudi Saleh, SH
    H. Tono Bahtiar, SP
    Dharmasena Wijanegara
    Dra. Mary Sylvia, AK, MBA
    Adityawarman Ginting. S.

5.Partai Golongan Karya

    Dr. H. Ade Komarudin,MH
    Nurul Arifin, S.IP, M.Si
    Wendhy Nugraha
    Miani Zamira Pontoh
    G. Gunawan, BSc
    Drs. H. Dadang S Muchtar
    Adam Irham, S.Sos
    Hambali Sitorus
    Rina Dwi Andini, S.H
    Ahmad Husin, MBA

6.Partai Gerakan Indonesia Raya

    Drg. Putih Sari
    Joko Surono, SE
    Agus Adriansyah, SE
    Henri Gultom
    Devi Kusumawardhani, SE
    Habiburrokhman, SH, MH
    HM.BN.Holik Qodratullah, SE
    Ferri Nuzarli, SE
    Dra. Jeane IB Sumampouw
    Vivekananda Hasibuan

7.Partai Demokrat

    Saan Mustopa, M.Si
    Ir. H. Hari Kartana, MM, Ph.D, D.Sc
    Dhiana Anwar, SH
    DR. Hj. Hamidah Hamid, M.Si
    H. Munawar Fuad, M.Ag
    H.M. Achdar Sudrajat, S.Sos
    Ir. Hj. Adinda Yuanita, MT
    Koko Abdul Kodir, SE
    Ir. Raswari
    dr. HM. Taufiq Abdul Hakim

8.Partai Amanat Nasional

    Ahmad Adib Zain, Drs
    Jana Sjamsiah, S.Kom
    Carol Daniel Kadang, SE, MM
    Daeng Muhammad, SE, M.Si
    Liza Natalia Sari
    Atang Sumantri, SH
    Tantan Taufiq L
    Edos Manggala
    Ida Judiciana Adnan, SE, MBA
    Asep Rachmat Hidayat, SE, MH

9.Partai Persatuan Pembangunan

    Dra. Hj. Wardatul Asriah
    DRA. Hj. Siti Nurmila, S.Ag
    Siti Yulia Irfani, SH
    Khoirul Hadi Nasution, S.Ag
    Drs. Muchtar Herman Patimah
    Hj. Amelia Sudewi, SH
    Matrawi Alwi
    Yenny Deliana Rangkuti
    H.M. Sugiarto J
    Drs. H. Wahyudin Permana

10.Partai Hati Nurani Rakyat

    Wishnu Dewanto, SH
    Azhar Aung, SH, Sp I
    Ir. Fatimah Dahlan, MM
    Abdul Halim, SP
    HM. Dedi Soeprijadi
    Velly Elvira, SH, MH, M.Kn
    M. GDE Siriana Yuyuf, SE
    Syarifah Masaat Alhasny
    Nana Sutarna Hardjadinata, BSC, SH
    Mangatas Marpaung, SH

14.Partai Bulan Bintang

    Abdurrahman Tardjo, SH
    Ir. H. Imran M. Syam
    Setia Ulfah
    Eri Syafrudin
    H. Usman Saleh, SE
    Hilda Rahayu
    Uyun Wahyudin
    Enjang Jamhuri. M.Pd.I
    Fitri Rahayu
    Andi Baso Alang

15.Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia

    AS Purwanto
    Naema S. Bachmid
    Dewi Ayu Trisna
    Ulises Tampubolon, SH, MH
    Horas P. Sihombing
    Michael Wangge, SH
    Haposan Siahaan
    IR. Adrian Ingratubun, MM
    Jennifer Cynthia, MM
    IR. Daulat Sinuraya, MBA, MM

Akhirnya H BN Holik Qodratullah, SE Ke Gerindra

CIKARANG PUSAT (koransidak.co) - Sekretaris Komisi D DPRD ini juga tergolong agak misterius. Ketika ditanya usianya saja, ia hanya menyebut sudah berkepala empat. Namun, laki-laki asli kelahiran Serang, Kabupaten Bekasi tersebut mengemukakan pernah menjadi Kepala Desa Ciantra, Kecamatan Lemah Abang (kini Cikarang Selatan-red).

 Dan ketika pertanyaan mulai mengarah pada kiprahnya di organisasi, khususnya sebagai kader Partai Karya Perjuangan (Pakar Pangan) yang militan, Holik Qodratullah yang bertubuh kecil namun sangat santun ini, selalu ingin mengambil inisiatif pembicaraan. Laki-laki begini, memang tipe politikus dengan visi ke depan yang luas.

 Menurut dia,  untuk menjadi kader yang kelak ingin besar di organisasi, diriya menekankan, generasi muda tidak harus lahir dari bokor emas yang penuh kemanjaan dan ditimang seribu sayang. “Ia, bisa saja lahir dengan balutan kegigihan, seperti yang saya alami dimasa kecil,” papar Holik di rumahnya, Sabtu (6/4) lalu.

 Keinginannya terjun ke dunia politik, menurut Holik, bukan karena hobi, tapi ingin melakukan segalanya untuk memberi manfaat. Apa yang dilakukannya selama ini, tidak lain hanya untuk kepentingan masyarakat yang membesarkannya.

 Perkenalannya dengan dunia politik dimulai tahun 2008 bergabung dengan Pakar Pangan, partai besutan Jenderal (Purn) TNI M Yasin. Tak tanggung-tanggung, dirinya diberi kepercayaan menduduki posisi sebagai Ketua DPC Partai Karya Perjuangan Kabupaten Bekasi.

 Alasan dia terjun ke Pakar Pangan, karena dirinya menilai, Pakar Pangan tidak memayungi salah satu kelompok tertentu. “Karena azas yang digunakan Pakar Pangan yaitu Pancasila dan prinsipnya pluralis, komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” paparnya.

 Dikatakan, didikan yang diberikan orang tuanya yang asli Kabupaten Bekasi, lahir di Desa Ciantra, Cikarang Selatan, terhadap keutuhan NKRI, sangat melekat dalam diri dan jiwanya. Sehingga rasa kebangsaan dalam dirinya melekat begitu dalam.


Berangkat dari itu pula, pada pemilu 2009 H. BN. Holik Qodratullah dicalonkan sebagai anggota DPRD oleh Partai Karya Perjuangan dengan Nomor urut 1, untuk daerah pemilihan Kabupaten Bekasi 1, meliputi Kecamatan Cikarang Pusat, Cikarang Selatan, Serang Baru, Cibarusah, Bojongmangu, dan Setu.


 Melalui perjuangan keras, saat perhelatan Pemilu Legislatif 2009, Holik melenggang ke DPRD Kabupaten Bekasi dengan raihan 7400 lebih suara diantara 49 putra terbaik Kabupaten Bekasi yang dipilih rakyat sebagai anggota DPRD periode 2009-2014.
 “Gaya hidup mengalir begitu saja. Namun, kalau ada, sekecil apapun peluang, maka saya akan optimal mewujudkannya. Era reformasi 1998, mengubah arah hidup saya, kini konsentrasi saya menekuni dunia politik,” kata Holik Qodratullah dengan nada tulus.
 Pintu gerbang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang, bagi masyarakat awam, waktu satu tahun sangatlah panjang. Sebaliknya, untuk para partai politik waktu yang tersedia justru teramat singkat. Sebelum pintu benar-benar di buka, partai politik harus pintar-pintar mensiasati waktu yang mepet tersebut. “Ibarat menyambut perang ‘kurusetra’ masing-masing parpol mulai sibuk untuk berbenah, mulai dari bala tentara hingga ‘gizi’ disiapkan. Konsolidasi, begitu istilah populernya. Ini dilakukan parpol tak bernasib kalah sebelum berangkat ke medan pertempuran,” terangnya.
 Lantas, bagaimana dengan nasib Holik Qodratullah? Mengingat partai yang telah mengantarkan dirinya duduk di parlemen, tidak lolos seleksi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Besar kemungkinan, Pakar Pangan tidak bisa tampil pada Pemilu 2014 nanti.
 Bagi mantan Ketua Fraksi Bintang Nurani Perjuangan (F-BNP) DPRD Kabupaten Bekasi ini, tidak lolosnya Pakar Pangan menjadi peserta Pemilu 2014, ternyata bukan menjadi hambatan untuk tetap menekuni dunia politik. Nyatanya, tawaran untuk bergabung dengan partai lain mengalir deras.
 Namun hanya satu yang ia terima yaitu Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Tak tanggung-tanggung, Holik mendaftarkan diri menjadi calon legislatif (caleg) DPR RI untuk daerah pemilihan Jawa Barat VII, meliputi Kabupaten Bekasi, Karawang dan Purwakarta. “Saya siap hijrah ke Senayan,” tuturnya.

 Pengalaman Holik yang berhasil mengantarkan Pakar Pangan meraih dua kursi di DPRD Kabupaten Bekasi, membuat sosok politisi muda ini diperhitungkan. Baik kawan maupun lawan politiknya. Bukan hanya itu, Holik juga matang dalam organisasi, diantaranya pernah menjabat Kepala Badan Perwakilan Desa (BPD) Ciantra, Kepala Desa Ciantra dan Sekjen Ikapud.

 Sehingga wajar kalau sejumlah partai besar meminta Holik bergabung, sekaligus menjadi Bakal Calon legilatif (Bacaleg) untuk partai besar tersebut pada Pemilu 2014 mendatang.

 Namun ia telah memutuskan bahwa garis perjuangannya melalui Partai Gerindra. Alasan Holik bergabung dengan partai berlambang kepala garuda tersebut, karena Partai Gerindra memiliki visi dan misi sesuai dengan kehendak masyarakat, yaitu Nasionalis, Relegius dan mengusung ekonomi kerakyatan. Selain itu, Partai Gerindra memiliki figur pemimpin yang tepat untuk Indonesia ke depan, yakni Letnan Jenderal (Purn) TNI Prabowo Subianto.

 “Keputusan saya sudah bulat bergabung dengan partai besutan Prabowo Subianto. Garis perjuangan saya selanjutnya melalui Gerindra, partai yang mampu membawa perubahan dan mewujudkan masyarakat dan bangsa Indonesia yang adil makmur nan sejati serta dihargai bangsa-bangsa lain,” katanya, seraya menambahkan, ini merupakan momentum lompatan besar untuk hijrah ke Gedung DPR RI Senayan, Jakarta.

 Disinggung dukungan di daerah pemilihan Jawa Barat VII, Holik mengatakan, dukungan dari para ulama, tokoh masyarakat dan elemen masyarakat lain sudah sangat banyak. Begitu juga organisasi massa yang menjadi pendukung Partai Gerindra, seperti GARDA, TIDAR, GRIB dan PIRA, menyatakan siap mendukung dan memenangkan Holik menjadi anggota DPR RI.

 Besarnya dukungan warga dan kader Partai Gerindra di Kabupaten Bekasi, Karawang dan Purwakarta, menurut Holik Qodratullah, merupakan hasil investasi politik yang sangat besar dan cukup mahal bagi dirinya. Kendati demikian diakuinya, di wilayah dia bertarung ada basis masa partai lain. Kebetulan partai-partai besar itu tengah dilanda persoalan internal. Sementara aktivitas Partai Gerinda tidak pernah sepi. Ini juga tambah Holik, merupakan modal bagi peraihan suara Partai Gerindra dalam Pemilu 2014 nanti.

 Guna mendongkrak suara Partai Gerindra dan dukungan warga terhadap dirinya, Holik selalu meluangkan waktu disela-sela kesibukannya sebagai anggota Dewan untuk berkunjung, silaturrahmi ke lembaga pendidikan, temu kader hingga menggelar dialog dengan kader-kader muda Gerindra.

 Oleh karena itu, ayah tiga orang anak, yakni Salsya Tasyuah Azzahra, Tiara Hutri Kelilan dan Arkan Kasyafa Marmara ini menegaskan tidak akan berjuang sendiri saat perhelatan Pemilu Legislatif 2014 nanti. Ia akan bersinergi dengan para caleg lain, baik kabupaten maupun provinsi. Salah satunya dengan Syahrir, caleg provinsi yang saat ini menjabat Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Provinsi Jawa Barat.

 Diakui Holik, untuk merebut kemenangan menuju DPR RI tidak mudah dan perlu kerja keras. “Saya tidak akan mampu kalau bekerja sendiri. Oleh karena itu, saya memerlukan tim kampanye yang solid dengan menajemen yang baik. Untuk memperoleh kemenangan, secepatnya saya akan bentuk tim,” katanya. hmd

Sumber : http://www.koransidak.co/2013/04/h-bn-holik-qodratullah-se-hijrah-ke.html

Bakal Caleg Partai Gerindra Protes

Metrotvnews.com, Purwakarta: Proses rekrutmen caleg di Partai Gerindra di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, dinilai tidak transparan dan terjadinya praktik kotor yang dilakukan pihak DPC Gerindra Purwakarta dan DPD Gerindra Jawa Barat.

Sejumlah calon anggota legislatif (caleg) DPRD Purwakarta yang mencalonkan diri dari Partai Gerindra menuding pihak DPC dan DPD tidak transparan dalam seleksi caleg dan adanya permintaan sejumlah uang yang mencapai puluhan juta rupiah.

Salah satu bakal caleg DPRD dari Partai Gerindra, Rudi, kepada Media Indonesia di Purwakarta, Selasa (23/4), mengungkapkan, dalam proses rekrutmen telah dimintai Rp25 juta hanya untuk masuk daftar calon sementara (DCS), dan setiap calon juga harus memiliki uang di rekening sebesar Rp500 juta.

"Permintaan uang tersebut dikatakan langsung oleh pengurus DPC yang juga panitia seleksi. Katanya sih uang tersebut kesepakatan dari DPD Gerindra Jabar,"kata Rudi.

Pernyataan yang sama juga di ungkapkan Ryan Andriana. "Proses rekrutmen tidak transparan, banyak caleg yang ternyata titipan dari pihak lain. Sementara yang dari kader sendiri banyak yang dibuang," tegas Ryan.

DPD Partai Gerindra Jawa Barat membantah menginstruksikan pada DPC untuk memungut biaya kepada caleg. Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jabar Sunarta menjelaskan, tidak pernah menginstruksikan mengambil pungutan dari caleg.

"Tidak ada imbauan. Apalagi instruksi untuk memungut biaya pada para caleg di setiap kota dan kabupaten," kilah Sunarta.

Sunarta menambahkan, kalau ada caleg dari Partai Gerindra yang mengeluarkan biaya untuk promosi dan sosialisasi, itu adalah hal yang biasa, dan tidak perlu dipermasalahkan. (Reza Sunarya)


Editor: Henri Salomo Siagian
http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/04/23/6/148821/Bakal-Caleg-Partai-Gerindra-Protes-Dipungut-Rp25-Juta

Senin, 22 Juli 2013

Daftar Calon Legeslatif DPR RI Dapil 9 Jawa Tengah

BERITASEPUTARTEGAL.COM, Kota Tegal. Jarang-jarang  orang Jakarta Bogor, Bekasi Dan Tanggerang Serta Depok  (Jabotdetabek) peduli dengan Tegal dan Brebes.

Tapi tidak kali ini, dalam pemilihan umum legeslatif  2014 yang akan datang Lihatlah Daftar Calon legeslatig (caleg) Sementara  (DCS) DPR RI  Dapil 9 (Sembilan)  Jawa Tengah yang mencakup Kabupaten Tegal, Kota Tegal dan kabupaten Brebes yang diumumkan  tanggal 13 Juni 2013 lalu.

Mengejutkan! Bagaimana tidak?  Mayoritas dari mereka tidak berdomisili di sini. Kebanyakan dari mereka, para caleg  DPR RI Dapil Jateng 9 ternyata berdomisili jauh dari konstituen mereka . Para caleg DPR RI ini yang diprediksi akan mewakili , Kota Tegal, Kab. Tegal dan Kab. Brebes berdomisili di daerah Jakarta dan sekitarnya, atau yang sering disebut Jabodetabek.

Tiga caleg teratas DPR RI Dapil jateng 9 dari Partai Nasdem yaitu dr. Orie Andari Sutadji, MBA, Tyas Yekti Mintarsih, SH dan Drs. Kasmuri  hanya caleg nomor urut tiga saja yang berdomisli di sini, yaitu Kabupaten Tegal. Dua caleg Partai nasdem teratas justru dari  Depok dan  Surakarta .

Hal yang sama juga caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) , yaitu Bachrudin Nasori, S.si, MM, Nur Nadlifah dan  H. Agus Salim tak satupun yang tinggal berdomisili di Dapil ini. Ketiga-tiganya berdomisili di Jakarta Selatan. 

Caleg Partai Keadilan Sejahtera pun  setali tiga uang, dua caleg teratasnya berasal dari luar Dapil Jateng 9 DPR RI ini, yaitu Drs Abdul Fikri MM dari Semarang dan H. Rohmani, S.Pd, MA dari Jakarta Timur, hanya nomor urut 3 Yeni Priatna Sar yang tinggal dan berdomisili di Tegal.

Bagaimana dengan caleg dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan  (PDIP)? Caleg dari PDIP nomor urut 1 sampai 3 tak satupun yang berdomisili di Dapil DPR RI Jateng 9 ini. M Prakosa berdomisili di Bogor, Dewi Aryani berdomisili di Tanggerang, Muhammad Yamin berdomisili di Slemen Yogyakarta.

Dari Partai Golkar juga serupa, tiga caleg nomor urut teratas Dua tinggal dan berdomisili di luar Dapl Jateng 9 DPR RI ini , yaitu Kp.Ricky Rachmadi Kusumonagoro di Tanggerang Selatan,  Nur Aini, S.H di Tanggerang Selatan, dan hanya , H.M. Nasrudin,SH  yang tinggal dan berdomisili di Brebes .

Caleg Partai Gerindra juga sama saja, tiga caleg nomor urut 1-3 tidak ada yang tinggal dan berdomisili di Dapilnya, semuanya ada diluar Dapil yaitu Mohamad Hekal, MBA,Jakarta selatan, Aan Rusdianto di Depok dan TRI Wartiningsih di Bekasi. 

Partai Demokrat juga semua caleg yang ditempatkan di nomor-nomor urut  atas 1-3 semuanya berdomisili di luar dapil. Sukawi Sutarip berdomisili di Semarang, H. Mehbob, SH, MH, CN di Jakarta Pusat, dan Nafisatul Khoiriyah berdomisili di Jakarta Utara bahkan semua caleg Partai Demokrat Dapil 9 Jateng DPR ini tak satupun yang berdomisili di Tegal, Kab Tegal atau di Brebes.  Hal yang sama juga dilakukan  Partai Amanat Nasional  yang menempatkan caleg nomor urut 1-3 berdomisili di luar Dapil, kecuali caleg nomor urut 3 , Tyas Vika Widyastuti, SH, yang berdomisili di Tegal.

 Sementara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga sama dengan dengan PAN yang menyisakan satu caleg di nomor 3 Hj. Aqielatul Munawaroh, M.Pd, yang berdomisili di Brebes, sedangkan dua caleg utamanya yaitu . Drs. H. Zainut Tauhid SaĆ”d, 2. Drs. H. Muzayyin Mahbub,  masing-masing berdomisili di Jakarta Selatan . Partai Hanura, setali tiga uang dengan PAN dan PPP, yang juga hanya satu caleg nomor urut 2  Wasis Surono, SH, yang berdomisili di Tegal, dua nomor urut utama 1 dan 3 di tempati caleg yang berdomisili di luar Dapil yaitu .  Kusnandar SE. MH, 2.  3dan  HJ. Sulwasiyah yang berdomisili di Jakarta Timur.

Partai Bulan Bintang (PBB) semua caleg nomor utama 1-3 domisilinya di luar Dapil. Mereka adalah Edi Prasetio di Jakarta Pusat, Priya Sambadha AA di Jakarta Timur dan HJ. Ummi Salamah berdomisili di Pati.

Partai Keadilan danPersatuan Indonesia (PKPI)  semua caleg utamanya yang bernomor urut 1-3 berdomisili diluar Dapil, mereka semuanya berdomisili di Jakarta dan Bekasi yaitu  Darmawan Edi, 2.Mukhlasin, SE. AK, 3. Meidiana Fauzia Datu.

Dari data tempat tinggal dan domisili caleg utama yang diprediksikan jadi wakil kita, mayoritas berdomisili di luar Dapil Jateng 9 DPR RI. Kebanyak para caleg itu berdomisili di Jabodetabek. 

Ulasan ini tanpa mengurangi kemungkinan peluang besar  terpilih jadi wakil kita dari nomor urut di luar nomor urut  1-3. Karena di beberapa partai persaingan sangat ketat, bukan hanya di antara nomor urut utama 1-3, tapi juga nomor urut bawah.

Sebut saja di PAN misalnya. Teguh Juwarno yang nomor urut 1 dan merupakan petahana, akan bersaing bukan dengan nomor urut 2-3, tapi nomor urut 5, Abdullah Sungkar , politisi lokal yang kredibel dan popular dengan idealisme politik bersihnya. Karena itu, Abdullah Sungkar bakal lebih diterima massa PAN sebab mereka lebih mengenalnya dan Abdullah S lebih dekat dengan konstituennya.  Peta seperti di PAN  yang dihadapi Teguh Juwarno, begitu nyata terjadi di Golkar pada pileg 2009. Meski hanya nomor urut 2, tapi H.M. Nasrudin,SH  yang berdomisili di Brebes begitu gampang diterima massa Golkar daripada .Ricky Rachmadi Kusumonagoro yang tinggal jauh  di Tanggerang Selatan  sana.

Soal Domisili ini bukan saja penting untuk kedekatan antara rakyat dengan caleg nya secara geografis , sehingga akan meningkatkan intensitas ketemunya. Masalah ini bisa diatasi  secara efektif dengan kerap dan sering menemui konstituen, tapi perlu biaya dan ongkos yang tidak kecil.  Belum lagi, masalah pemahaman budaya ( hidup ) yang tidak bisa selesai hanya dengan berkunjung atau menemui sekali-kali atau memasang spanduk perkenalan diri .
 Sumber : http://beritaseputartegal.com/berita-303-orang-jabotabek--rebutan-jadi-wakil-dapil-tegalbrebes-dpri-ri-.html

Jumat, 19 Juli 2013

Caleg Dapil Non-Jabodetabek Tinggal di Jabodetabek

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemilihan Umum telah merilis sebanyak nama 6.550 calon anggota legislatif yang masuk daftar calon sementara (DCS) dari 77 daerah pemilihan. Namun ternyata, mayoritas calon anggota legislatif (caleg) untuk daerah pemilihan di luar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) justru berdomisili di wilayah ini.

"Orientasi partai politik masih sangat Jakarta-sentris sehingga partai politik kurang mempromosikan diri ke daerah-daerah," kata Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang, saat jumpa pers di Sekretariat Formappi, Kamis (20/6/2013).

Berdasarkan data yang dirilis Formappi, setidaknya terdapat sebanyak 3.407 caleg dapil non-Jabodetabek yang tinggal di Jabodetabek. Sebastian berpendapat bahwa besarnya jumlah caleg tersebut menandakan jika kaderisasi partai politik di daerah tidak berjalan dengan baik.

Menurut Sebastian, minimnya caleg yang benar-benar asli berasal dari daerah pemilihannya (dapil) sebenarnya justru memperkecil peluang keterpilihan para caleg itu. Masyarakat akan kurang mengenal figur caleg yang akan bertarung untuk memperebutkan suara di daerah mereka, apalagi jika para caleg tersebut harus bertarung dengan caleg-caleg petahana.

"Banyaknya caleg domisili luar dapil lebih menguntungkan caleg petahana dengan asumsi, mereka sudah menanamkan pengaruh selama lima tahun menjabat," kata Sebastian. Berikut daftar caleg non-dapil Jabodetabek yang berdomisili di Jabodetabek:

1.       Nasdem = 229 caleg
2.       PKB = 235 caleg
3.       PKS = 181 caleg
4.       PDI Perjuangan = 307 caleg
5.       Partai Golkar = 362 caleg
6.       Partai Gerindra = 251 caleg
7.       Partai Demokrat = 365 caleg
8.       PAN = 303 caleg
9.       PPP = 255 caleg
10.   Partai Hanura = 358 caleg
11.   PBB = 251 caleg
12.   PKPI = 310 caleg

Editor : Palupi Annisa Auliani
http://ramadhan.kompas.com/read/2013/06/21/0925460/artikel-detail-komentar-mobile.html

Caleg Gerindra Dapil Jabar IX

Badan Pengawas Pemilu telah memutuskan menganulir kebijakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mencoret seluruh caleg DPR dari empat partai politik di beberapa daerah pemilihan.

Namun kebijakan tersebut masih menyisakan kontroversi. Karena demi memenuhi syarat minimal 30 persen keterwakilan perempuan, ada parpol yang terpaksa harus mencoret salah seorang caleg laki-laki meski telah memenuhi syarat. Seperti yang dialami Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) di dapil Jawa Barat IX.

"Ya bisa saja disebut keputusan Bawaslu seperti menghilangkan hak orang untuk berpolitik. Tapi kita kan hanya melaksanakan sesuai aturan. Itu kesalahan mereka (parpol) juga, mengapa tidak mengajukan calon yang betul-betul memenuhi syarat," ujar anggota Bawaslu Nelson Simanjuntak di Jakarta, Jumat (12/7).

Menurutnya, langkah meminta parpol  mencoret nama salah seorang caleg laki-laki yang memenuhi syarat terpaksa dilakukan, demi menyelamatkan dapil dimaksud. Karena jika semua caleg dicoret, tidak hanya merugikan caleg dan partai semata, namun juga seluruh konstituen di dapil dimaksud.

Menurutnya langkah tersebut tidak akan dilakukan kalau sebelumnya parpol mengajukan lebih dari 30 persen bacaleg perempuan. Sehingga ketika salah seorang bacaleg perempuan bermasalah, syarat keterwakilan perempuan di setiap dapil masih terpenuhi.

"Kalau semuanya dicoret, apa itu nggak lebih menghilangkan hak? Prinsipnya dalam mengeluarkan keputusan Bawaslu sudah menilai dari berbagai aspek undang-undang. Dan KPU juga sudah menjalankan tugasnya. Masa mau kita bilang KPU salah? Itu kan melanggar hukum juga," katanya.

Sebelumnya Bawaslu memutuskan memulihkan hak Partai Gerindra di dapil Jawa Barat IX. Namun dalam keputusannya, Bawaslu meminta partai tersebut mengurangi jumlah caleg yang sebelumnya diajukan 8 nama menjadi 6 caleg.

Langkah ini dilakukan karena Bawaslu menilai Bacaleg Nur Rahmawati yang berjenis kelamin wanita, tetap tidak memenuhi syarat.

Jika hanya mencoret nama dimaksud, maka syarat keterwakilan minimal 30 persen perempuan, tetap belum terpenuhi. Sebab dari total 7 nama yang memenuhi syarat, hanya terdapat dua caleg perempuan.

Karena itu demi memenuhi syarat, Bawaslu kemudian memutuskan meminta Gerindra mengurangi satu nama caleg laki-laki yang ada.(gir/jpnn) 

http://www.jpnn.com/read/2013/07/12/181503/Gerindra-Harus-Coret-Satu-Caleg-Pria,-Bawaslu-tak-Mau-Disalahkan-

Kamis, 18 Juli 2013

Partai Gerindra Seleksi ketat calon legislatif

wartatv.com : Partai Gerindra akan melakukan Seleksi ketat untuk menjaring calon legislatif yang benar-benar potensial dari segala aspek. Untuk melaksanakan hal tersebut, Partai Gerindra akan membentuk Tim yang berangotakan tujuh orang yang berasal dari unsur pengurus seperti ketua dan sekretaris. Demikian ditegaskan Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto pada Ulang tahun partai Gerindra ke 5 yang di adakan di jln harsono no 54 ragunan pasar minggu Jakarta selatan Rabu (6/1). Proses seleksi secara ketat dilakukan guna mendapatkan caleg yang mumpuni.

http://wartatv.com/index.php?option=com_jomtube&view=video&id=13326&Itemid=105

Rabu, 17 Juli 2013

H.Danto Caleg Gerindra Dapil 1 No.Urut 1

H.Danto Bin H. Amin di kenal juga dengan Nama H.Suyanto .Ada juga yang menyebut Pak Yanto. Dan saat ini orang biasa menyebut dengan nama Pak Haji Yanto.

Beliau merupakan Caleg no urut 1 dari Partai Gerindra di wilayah pemilihan / Dapil 1 yang meliputi wilayah Cikarang pusat, Cikarang Selatan, Serang baru, Setu, Bojong Mangu dan Cibarusah.

Beliau dalam kesehariannya sebagai pengusaha dan kepribadian / sikapnya ramah, mudah bergaul, murah senyum dan dermawan (tidak pelit). Kebiasaan membeikan sedikit rezekinya kepada orang lain sudah beliau lakukan sejak dari dulu. Beberapa orang yang kenal dengan beliau pasti mengiyakan manakala di tanya tentang hal ini.

Kesuksesannya menjadi pengusaha berawal dari sikap beliau yang selalu mendengar masukan dari berbagai kalangan dan teman- teman dekatnya. Di tunjang lagi karena sifat pergaulannya yang supel (pandai bergaul) dan bisa masuk ke semua kalangan membuat Beliau menjadi tambah sukses dalam usahanya.

Senin, 15 Juli 2013

H.Danto Caleg Gerindra dapil 1 Kabupaten Bekasi

H.Danto Caleg Gerindra dapil 1 Kabupaten Bekasi. H.  Danto juga  terkenal dengan sebutan H.Suyanto.
Kadang orang mengenalnya juga dengan sebutan Pak Yanto. Malah ada juga yang menyebutnya Pak Yanto CKM.
 Dari berita lain di Cikarang Express menyebutkan sebagai berikut :

Terpsiah, Bacaleg (Bakal Calon Legislatif) Anggota DPRD Kabupaten Bekasi, H. Suyanto juga sangat optimis Partai Gerindra bisa menjadi partai pemenang pemilu dan bisa menitipkan wakil-wakilnya di tingkat DPRD untuk menjalankan amanah dan aspirasi untuk kesejahteraan masyarakat dan pembangunan Kabupaten Bekasi khususnya.

 http://gerindrakabbekasi.or.id/gerindra-lantik-810-pengurus-ranting-di-dapil-i/

Daftar Bakal Calon Legislatif Partai Gerindra Dapil 1 Kabupaten Bekasi


Daftar Bakal Calon Legislatif Partai Gerindra Dapil 1 Kabupaten Bekasi Sebagai berikut :

1. H.DANTO BIN H.AMIN

2. ROHMAN
3. H.ANDEN,SE
4. Nn.NURWULAN SARI
5. H.KODIR
6. Ny.SANTI,SE
7. Ir.H.GANJAR MULYONO,S.Sos
8. ATANG SUPRIATNA
9. Ny.MUITA SUBANI,SE