Jumat, 26 Juli 2013

Saat Ahok tegas menolak Gerindra

Bukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) namanya kalau ngomongnya tidak ceplas-ceplos. Saat menerima Lembaga Advokasi Hukum Indonesia Raya (Tim Advokasi Jakarta Baru) DPP Gerindra, wakil gubernur DKI ini terang-terangan menolak membantu pengacara asal partainya tersebut.

Pertemuan Ahok dengan pengacara Gerindra itu diunggah di Youtube pada 10 Mei 2013 oleh Humas Pemprov DKI. Pertemuan berlangsung di ruang tamu wakil gubernur.

Ceritanya, tim pengacara Gerindra itu membawa seseorang yang anaknya menjadi korban dugaan malapraktik di RSCM. Orangtua itu kemudian cerita ke Ahok bahwa anaknya menjadi korban dugaan malapraktik saat dirawat di RSCM sejak 4 Februari. Atas kesalahan pihak RSCM itu, tim pengacara dari Gerindra ini meminta Ahok untuk memediasi dengan RSCM.

Mendengar permintaan itu, Ahok langsung dengan tegas menolak. "Sekarang bapak mau nuntut apa (ke RSCM). Saya tidak punya banyak waktu. Saya tidak peduli mau Gerindra, saya tidak peduli. Ini kasus saya tidak bisa bantu. Tuntut saja RSCM. Kita enggak bisa mediasi," kata Ahok.

Alasan lain Ahok adalah karena RSCM bukan di bawah Pemprov DKI. Namun jika ada kerugian materil, Ahok menyarankan tim hukum bisa melayangkan somasi.

"Kami ini Merdeka Selatan (Balai Kota). Kalau Pak Prabowo jadi presiden boleh. Kita ngomong gitu boleh. Ini bukan Merdeka Utara (Istana Negara), tapi Merdeka Selatan," ujar Ahok.

Ahok pun kemudian secara terang-terangan mengatakan kalau sebenarnya ia tidak suka menerima tamu-tamu orang politik termasuk dari partainya sendiri. "Kalau politik bisa apa saja, yang salah bisa dibenerin kok," ujar Ahok.

Di akhir pertemuan, Ahok meminta tim advokasi Gerindra lebih pintar bertindak. Salah satunya melayangkan somasi. Jika tidak digubris, bisa dituntut ke pengadilan.

"Partai kalau mau nolong orang jangan yang aneh-aneh, rusak nanti partai ini," kata Ahok.

http://www.merdeka.com/jakarta/cerita-ahok-berani-tolak-bantu-gerindra.html

0 komentar:

Posting Komentar